Kultum : Apakah saya termasuk golongan orang yang CERDAS ?
Posted 27/06/2012
on:Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Puji syukur kepada Allah atas limpahan rahmat, nikmat dan karunian-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarga dan para sahabat, serta pengikutnya sampai akhir jaman.
Kami kembali mengingatkan kepada diri sendiri dan para jamaah, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah. Karena bekal terbaik kita untuk menjalani kehidupan dunia dan akherat kelak hanyalah taqwa. Allah telah befirman yang artinya, “Berbekalah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah : 197)
Ciri-ciri orang yang cerdas
Mari kita perhatikan Firman Allah yang artinya :
“Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja[107]. mereka tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti”(QS Al Baqarah :171)
”Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti”. (QS Al-Maidah : 103)
Ayat ini Allah dengan tegas menyatakan dengan menyebut mereka-mereka (orang kafir) yang hanya memntingkan duniawi, mereka itu orang yang berkarakter tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka hanya mementingkan kehidupan duniawi saja.
Orang-orang yang hanya mementingkan duniawinya, masuk ke golongan orang tidak cerdas, tidak berakal, tidak mengerti. Siapakah mereka? Apakah kita masuk golongannya? Apakah saya termasuk juga?
Kedua ayat tersebut di atas berlaku bagi semua orang yang tidak beriman, baik orangnya awam, cerdik pandai, ataupun gelarnya bergelantungan. Mereka dikatakan bodoh, tidak berakal. Mengapa mereka disebut demikian, bukannkah orangnya hebat, hasil penemuannya banyak menurut pandangan manusia?
Ternyata tidak cerdas , kebodohan mereka, karena mereka TIDAK MENGIMANI AKHERAT,melalaikan akherat, hanya mementingkan dunia saja. Siapapun mereka !
Kebahagian dan kemulian yang hakiki akan kita raih jika kita menjadi orang cerdas dan bergaul dengan orang-orang yang cerdas.
Nabi saw memberikan ciri-cirinya kepada kita, ” Orang yang cerdas adalah orang yang introspeksi diri dan beramal untuk bekal setelah mati.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata ,”hadits hasan.”
Akhir kata, hendaklah kita jangan sampai termasuk golongan orang kafir, golongan manusia-manusia tercela, manusia yang lalai dari hari akherat, tidak mencari amal kebaikan untuk bekal mengahadapi setelah kematian. AAMIIN