Israel Larang Azan di Alquds

Posted by: marhenyantoz on: 01/05/2011

In: Islam
Komentar Dinonaktifkan pada Israel Larang Azan di Alquds

Menyelesaikan studi doktoral di Universitas Sudan, Dr Abdullah Ismail Abu Jarbu’ termasuk memiliki kepakaran tak lazim di nega ranya. Dr Abdullah yang kini menjabat asisten Deputi Menteri Urus an Wakaf dan Hubungan Agama Palestina ini menguasai bidang hukum konstitusi. Dalam silaturahimnya ke Republika, Kamis (28/4), asisten profesor Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Gaza ini menjelaskan tentang kese pakatan rekonsiliasi Hamas-Fatah yang dicapai di Kairo, Mesir, sehari sebelumnya. Pria kelahiran Gaza 45 tahun lalu ini juga mengungkap kondisi terbaru di Gaza. Berikut kutipannya.

Benarkah Israel melarang azan berkumandang di Alquds?
Benar. Keputusan Israel melarang azan menggunakan pengeras suara di Alquds dikeluarkan pada Rabu (27/4) lalu. Pemerintah Israel beralasan, azan menggunakan pengeras suara mengganggu orang-orang yang ada di Alquds.
Peninggalan-peninggalan Islam dibongkar. Israel juga membuat terowongan yang berada di bawah Masjidil Aqsha. Jadi, pembangunan permukiman Yahudi dan Yahudisasi Alquds yang dilakukan Israel terus berjalan.

Bagaimana bentuk Yahudisasi di Alquds?
Yahudisasi berupa menarik kartu tanda penduduk (KTP) warga di Kota Alquds. KTP semuanya diambil. Kedua, makam peninggalan umat Islam, termasuk makam para sahabat Rasulullah SAW dibongkar.
Ketiga, masjid-masjid yang merupakan peninggalan kuno umat Islam dirobohkan. Rumah-rumah rakyat Palestina juga dihancurkan. Itu semua merupakan bentuk Yahudisasi terhadap Alquds.

Bagaimana sikap Pemerintah Palestina atas pelarangan azan itu?
Dunia Islam tidak bisa berbuat apa-apa, tidak sanggup berbuat apa-apa, tidak berdaya. Untuk menghadapi semua itu, kami hanya mengharapkan agar penduduk Yerusalem tetap bertahan, tidak keluar dari Alquds.
Sebab, kekuatan penekan umat Islam terhadap Israel saat ini masih lemah. Kalau melakukan perlawanan, pesismistis berhasil.

Bagaimana dengan pelarangan shalat berjamaah di Alquds?
Israel juga melarang para pemuda untuk shalat berjamaah di Alquds. Hanya mereka yang berusis 50 tahun ke atas dan 15 tahun ke bawah yang dibolehkan shalat berjamaah di masjid. Mereka dibolehkan karena dalam usia itu sudah tidak kuat lagi untuk memberikan perlawanan, misalnya melemparkan batu ke militer Israel.

Masjidil Aqsha mau dirobohkan Israel? Benarkah?
Benar. Israel berusaha merobohkan masjid itu dari atas maupun dari bawah. Dari bawah, Israel membuat terowongan yang sengaja dibuat untuk menampung robohan masjid.
Sedangkan dari atas, Israel berusaha merobohkan Masjidil Aqsha sedikit demi sedikit. Setiap hari, Israel mengirim pesawat jet F16 di atas Masjidil Aqsha. Setelah mendekati kubah, pesawat itu menukik turun, dan mendekati kubah, kemudian langsung bergerak balik ke atas untuk menjauh.
Akibat (manuver) pesawat ini, terjadi guncangan yang sangat hebat pada struktur bangunan masjid. Dinding-dinding menjadi retak. Bahkan, suara pesawat jet itu terdengar sampai 40 kilometer jauhnya. Lama-lama, akibat (manuver) pesawat jet Israel itu akan membuat masjid roboh.
Dalam QS al-Israa’ (17):1 disebutkan, Allah memberkahi sekeliling Masjidil Aqsha. Dr Abdallah mengatakan, tanah di Gaza tergolong sangat subur. Berbagai tanaman bisa tumbuh, bahkan di luar kebiasaan. Semangka di Gaza satu biji bisa seberat 20 kilogram, tomat bisa 0,5 kilogram. Di sana juga tumbuh rambutan dan klengkeng. “Tanahnya subur sekali,” kata Abdallah.

Bagaimana situasi terakhir di Gaza dan Tepi Barat?
Secara prinsip, Hamas dan Fatah sudah sepakat rekonsiliasi. Hamas menganggap hal ini sesuatu yang baik. Rekonsiliasi adalah untuk persatuan Palestina. Hamas dan Fatah adalah bagian dari Palestina. Untuk itu, mereka harus bersatu dan bersama-sama menghadapi Israel.

Mengapa rekonsiliasi baru terjadi sekarang?
Dulu pernah ada perjanjian di Makkah, tapi gagal. Penyebabnya, dulu mediatornya tidak bersih. Perjanjian Makkah dimediasi oleh Mubarak (Husni Mubarak, presiden Mesir yang lengser oleh kekuatan massa–Red) dari Mesir. Sekarang rezim Mubarak runtuh, maka akan ada perubahan.
Dulu, Fatah di Tepi Barat tak bebas memutuskan kebijakan. Fatah bergantung pada apa kata Amerika dan Israel. Sekarang Mesir telah berubah. Revolusi juga sedang terjadi di Timur Tengah. Hal ini membuat Tepi Barat bersedia, bahkan bersemangat mengikuti rekonsiliasi.

Bagaimana tanggapan Israel soal ini?
Israel tak setuju rekonsiliasi ini. Perdana Menterinya (Benjamin Netanyahu) langsung berkata ke Fatah untuk memilih berdamai dengan Israel atau dengan Hamas.

Apa yang menyemangati rekonsiliasi ini?
Perubahan di Timur Tengah, juga mengubah Palestina. Misalnya, kesatuan Palestina adalah hal penting. Hamas mendukung ini dan berharap secepatnya Palestina bersatu.
Kedua, rakyat Palestina ingin mengungkapkan penderitaan yang dialaminya. Penderitaan ini harus segera diakhiri.
Ketiga, menunggu pemerintahan baru di Mesir. Semoga dengan napas baru, baju baru di Mesir, akan berdampak perubahan bagi yang lain. Perubahan di Mesir berpengaruh bagi Liga Arab dan umat Islam sedunia.

Apa yang menjadi perdebatan Hamas dan Fatah?
Pertama, restrukturisasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) -Ckelompok yang didirikan Yasser Arafat. Kedua, restrukturisasi Dewan Nasional Palestina. Ketiga, restrukturisasi aparat keamanan secara profesional.
Keempat, pembebasan seluruh tahanan politik. Kelima, pelaksanaan pemilu. Apakah nanti presidensiil atau parlementer bentuk negara Palestina ini? Kalau Hamas ingin satu-satu: presiden sendiri, parlemen sendiri.
Selama ini, orang-orang yang menjabat itu tidak profesional. Asalkan kenal dengan pejabat lain, akan diangkat, padahal bukan ahlinya. Itu harus diubah, harus merekrut orang yang benar-benar kompeten.