Bencana Baru Melanda Lereng Merapi
Posted 03/11/2010
on:- In: Uncategorized
- Komentar Dinonaktifkan pada Bencana Baru Melanda Lereng Merapi
Indonesia sedang dilanda berbagai bencana alam, gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir bandang, tanah longsor, banjir di Jakarta. Hampir semua penduduk negeri ini lagi gandrung membicarakan bencana alam yang melanda negeri . Apalagi berita meninggalnya Mbah Marijan, seorang juru kunci Merapi, bintang iklan, seolah mengalahkan atau sengaja mengalihkan pemberitaan tentang kasus-kasus korupsi yang marak di negeri ini. Banyaknya korban letusan gunung Merapi, baik meninggal, luka-luka, stress, depresi, terlantarnya anak-anak sekolah di sekitar pengungsian. Dingin panas cuaca, udara tak lagi segar walaupun dipegunungan, mata iritasi karena debu vulkanik, tidur sekenanya, mau BAB ngantri, makan,minum, tak sebebas ketika di rumah sendiri.
Banyaknya problematika yang melingkupi saudara-saudara kita korban bencana, jangan dulu dibebani persoalan-persoalan baru. Biarkan pikirannya tenang, tentram, walaupun di barak-barak pengungsian. Bantulah mereka dengan penuh keikhlasan, jangan sampai di embel-embeli pesan ini pesan itu, tanggalkan semua itu, bantulah sekuatnya, seiklasnya, jangan ria’, pamer kekuatan, kesombongan di atas penderitaan orang lain.
Banyaknya bendera-bendera Partai Politik berkibar di lokasi-lokasi pengungsian korban letusan Merapi, sebenarnya menandakan banyak orang, organisasi yang mau membantu meringankan beban penderitaan korban bencana. Namun demikian juga membebani pikiran para korban bencana. “Saya dikasih bantuan oleh partai ini….saya dikasih makanan bungkusnya gambar partai ini” Setiap memandang ke berbagai arah marak dengan gambar partai ini dan itu. Tujuan meraka disamping membantu para pengungsi sekaligus minta dibantu juga. Apa itu? Ingat bendera partai ku! Nama partaiku. Inilah Bencana Baru yang melanda Lereng Merapi.
Cocok sekali apa yang disampaikan oleh Gubernurnya DIY Sri Sultan, mau netral, ganti dengan bendera merah putih. Orang tidak pandaipun akan mengatakan mestinya partai politik dan ormas tidak seharusnya memasang bendera-bendera di lingkungan bencana. Masih nekat, berarti tak tau etika. Terlebih saat ini bukan waktunya untuk berkampanye. Sepertinya bantuannya mencari pamrih. Sebenarnya cukup dengan bantuannya saja, tidak perlu menonjolkan identitas atau atribut. Ikhlas.