Faktor-faktor Terjadinya Perkosaan
Posted 11/10/2012
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Faktor-faktor Terjadinya Perkosaan
Kasus penculikan disertai perkosaan yang sedang dibahas di Komnas Perlindungan Anak atas laporan korban SS yang diduga dilakukan oleh seorang fotografer memunculkan pendapat pro dan kontra di masyarakat. Demo kaum perempuan yang simpati pada para korban perkosaan mencoba menyampaikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkosaan, serta siapa yang patut disalahkan terjadinya perkosaan.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah dari pihak perempuan atau laki-laki. Maka tidak akan ketemu jawabannya jika masing-masing pihak dimintai pendapatnya. Perempuan akan berdalih sedangkan laki-laki juga tidak mau disalahkan.
Jika ditinjau dari dari pihak laki-laki, banyak yang berpendapat bahwa laki-laki mempunyai hasrat sex yang tinggi, karena tidak ada penyaluran hasratnya yang sah seperti istrinya jika telah berkeluarga, sedang yang belum berkeluarga tidak ada aktifitas positif yang dikerjakannya. Sehingga dalam otaknya hanya terisi sex melulu. Bisa jadi orang tersebut tidak punya kendali iman sesuai dengan agama yang dianutnya.
Sementara dari pihak perempuan berdalih laki-lakilah penyebabnya, dirinya juga tidak mau disalahkan akibat perbuatanya, dalam hal cara berjalan, cara berpakaian, dandanan seronok, dll. Diantaranya Memakai pakaian yang mini (rok mini, pakai singlet) bahkan sampai menonjolkan auratnya ,berjalan sendirian di tempat sepi, memakai perhiasan yang berlebihan, masih perawan/ABG lagian centil, dandanan menor.
Bagi kaum perempuan semestinya lebih berhati-hati dalam hal pergaulan, berpakaian. Janganlah menonjolkan aurat semaunya walaupun itu adalah hak pribadi masing-masing. Bisa lihat di foto yang demopun menantang dengan aurat yang menonjol, pantaskah membela kaumnya agar tidak diperkosa?.