Dahsyatnya Kematian
Posted 10/11/2011
on:Setiap yang bernyawa pasti merasakan mati. Itulah kepastian yang tak dapat ditolak. Kematian siap menjemput siapapun yang telah ditentukan waktunya. Sudahkan kita mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyongsong kematian?
Kepastian yang akan datang
Sesungguhnya Alloh menjadikan dunia ini sebagai tempat persinggahan, bukan tempat tinggal yang kekal dan abadi.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(QS. Ali Imron[3] 185)
Imam Ibnu Katsir rahimalloh berkata, “Allah membertakan secara umum kepada seluruh makhluk bahwa setiap yang berjiwa akan merasakan mati”.
Semua yang ada di bumi itu akan binasa(QS. Ar Rohman[55] 26) Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. Ar Rohman[55] 27)
Alloh telah menggariskan bahwa tidak ada manusia yang bisa hidup kekal di dunia. Firmannya : Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu ; maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
(QS. Al-Ambiya’[21] :34)
Kematian pasti datang menjemput walaupun seorang sedang berada dalam beteng yang kokoh.
Alloh berfirman :
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh(QS. An-nisa’[4] 78)
Jika kematian telah datang, maka jangan engkau tanyakan kedahsyatannya. Alloh telah menyebutkan kedahsyatanyanya kematian dalam empat ayat:
Pertama : Alloh berfirman dalam QS Qof[50] : 19 “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.”
Kedua : Alloh berfirman dalam QS al-An’am [6] :93 “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, : “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.”
Ketiga : Alloh berfirman dalam QS al-Waqiah[56] : 83 “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,”
Keempat : Alloh berfirman dalam QS al-Qiyamah [75]:26 “Sekali-kali jangan. Apabila nafas telah sampai ke kerongkongan,”
Kematian lebih dahsyat dari sabetan pedang. Orang yang disabet dengan pedang masih bisa teriak, masih bisa minta pertolongan dengan sisa-sisa tenaganya. Adapaun orang yang dijemput ajalnya oleh malaikat maut, sungguh suaranya akan terputus karena sakit yang dirasa.
Orang yang akan meninggal, rasa sakitnya telah memenuhi sekujur tubuhnya, sekujur tubuh lemas tak berdaya, tidak ada lagi sisa tenaga untuk meminta pertolongan. Nyawa akan dicabut dari seluruh urat-urat yang ada dalam tubuh. Bagian tubuh sedikit demi sedikit akan mati. Kedua kakinya terasa akan mendingin, kemudian lututnya, kemudian pahanya hingga sampai pada tenggorokan…..pada saat itu pandangannya akan terputus dari dunia dan sekitarnya.
Renungkanlah gambaran yang ada dalam Al Qur’an yang menjelaskan perkara kematian dengan penjelasan yang menakjubkan.
“Sekali-kali jangan. Apabila nafas telah sampai ke kerongkongan, dan dikatakan : “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”, dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan , dan bertautlah betis(kiri) dan betis(kanan) , kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.(Qs. Al-Qiyamah[75]: 26-30.
Dalam ayat lain diterangkan :
“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai ? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?(QS.al-Waqiyah[56]: 83-87)