Peserta UN 2011 banyak salah Isi Kolom

Posted by: marhenyantoz on: 21/04/2011

In: Berita
Komentar Dinonaktifkan pada Peserta UN 2011 banyak salah Isi Kolom

Panitia masih menemukan beberapa kesalahan dalam pengisian lembar jawaban memasuki hari ketiga pelaksanaan ujian nasional (UN) SMA, SMK, dan MA. Beberapa peserta salah mengisi kolom identitas dan data diri, kode soal ujian, ataupun nama sekolah.

Menurut Ketua Pelaksana Tim Pemindaian Hasil Ujian SMA, SMK, MA se-Provinsi Lampung M. Komarudin ketika dihubungi Lampung Post, Rabu (20-4), tingkat kesalahan tersebut masih tergolong ringan. Tim pemindai lembar jawab UN dari Universitas Lampung (Unila) langsung membetulkan kesalahan tersebut.

“Para peserta tak perlu khawatir, kami membantu melakukan pembetulan untuk pengisian kolom nama, nomor ujian atau tanggal lahir yang tidak berkaitan dengan isi atau jawaban soal ujian tersebut,” kata M. Komarudin. Pada hari ketiga UN, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Inggris.

Menurut Komarudin, pihaknya telah melakukan pemindaian lembar jawab UN sejak hari pertama UN (18-4) dan kesalahan pengisian kolom nama peserta UN tersebut langsung dibetulkan tim pemindai. Untungnya untuk tahun ini jumlahnya tidak separah tahun lalu. “Kesalahan yang ditemukan memang sebatas pengisian kolom nama peserta, nomor ujian, nama sekolah, dan identitas diri lainnya. Hal ini akan merugikan peserta UN karena data tidak akan masuk jika nama tidak sesuai. Mesin pun akan berhenti melakukan pemindaian,” kata dia.

Proses pemindaian lembar jawab UN dilakukan selama 24 jam, dengan jeda 2 jam untuk istirahat dan menjaga ketahanan empat unit OPSAN VI. Ia menjelaskan mesin pemindai milik Pusat Komputer (Puskom) Unila ini berkecepatan 3.000 lembar per jam. Jika eror kecepatan pemindai hanya 500 lembar per jam. “Prosesnya bertahap, dari pemberkasan hingga pemindaian. Dalam pemberkasan itu dilakukan pemilahan soal berdasarkan kabupaten kota hingga sekolah dan kelas ujian. Sebelum pemindaian, kami pun melakukan validasi dan pencocokkan database peserta dengan data di lembar jawaban,” kata dia.

Komarudin mengatakan sejak hari pertama, lembar jawaban telah dikirim dari 14 kabupaten/kota ke Puskom Unila. Hari itu juga proses pemindaian dilakukan secara bertahap dan simultan atau terus-menerus. Ia menargetkan sepuluh hari dari awal ujian proses pemindaian ini dapat diselesaikan. “Pihak Unila hanya melakukan pemindaian lembar jawaban siswa untuk dikirimkan ke Jakarta. Sedangkan yang akan melakukan pengoreksian soal adalah Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Jakarta,” ujarnya. Sumber : Lampost

Untuk tahun ke depan, mesti ada perubahan tentang ketelitian pengisian kolom-kolom yang ada. Tentu pihak panitia penyelenggara, pengawas ruang berulangkali memperingatkan kepada para peserta ujian agar selalu teleiti, cek dan cek kembali. Barangkali ada faktor stress bagi peserta UN. Ini berakibat kurangnya teliti dalam mengisi data. Demikian juga diharapkan para pengawas ruang lebih bersifat membantu para peserta, meneliti dalam membantu peserta dalam memeriksa isian data. Jangan sampai di dalam ruang ujian hanya mengawasi gerak gerik peserta ujian, melototi peserta, sehingga membuat peserta tegang, stress.