RS Delta Surya Sidoarjo Jatim Larang Pegawai Berjilbab

Posted by: marhenyantoz on: 29/01/2011

• In: Uncategorized
• Komentar Dinonaktifkan pada RS Delta Surya Sidoarjo Jatim Larang Pegawai Berjilbab

RS Delta Surya yang beralamat di JI. Pahlawan No 9 Sidoarjo Indonesia telpon + 62 31 896 2531 berada  di komplek perumahan Pondok Jati membuat geger Sidoarjo Jawa Timur dengan terkuaknya berita “Larangan berjilbab pegawai muslim saat bekerja di RS Delta Surya”.

Kasus ini mencuat akibat keinginan seorang muslimah yang bekerja di RS tersebut menjalankan syariat Islam dengan benar dengan selalu memakai jilbab. Hj. Nurul Hanifah (32), warga Perumahan Candi Pratama, Blok A IV/9, Desa Durung Beduk, Kecamatan Candi. Dia bekerja di RS Delta Surya sejak 2003, dan selama ini berangkat dengan mengenakan busana muslim (berjilbab) sampai di tempatnya bekerja sebagai bidan, dia mengganti pakaiannya dengan seragam yang disediakan oleh RS Delta Surya. Dan saat pulang kerja memakai jilbab lagi. Demikian juga dengan teman-teman muslim lainnya.

Pelarangan berjilbab di RS ini memang tidak tertulis, namun para pegawai muslim tidak dapat berbuat banyak karena takut dipecat sehingga akan berakibat ekonominya terganggu. Nurul juga pernah mengusulkan agar aturan itu diubah saja karena tidak tertulis. Lagi-lagi, pihak rumah sakit memberikan tiga opsi. Dia diberi waktu memakai jilbab selama 40 hari, diberi cuti selama 30 hari sembari mencari pekerjaan lain. Dan opsi terakhir, langsung mengundurkan diri.

Sebagai alternative untuk menyelesaikan kasus ini, maka Nurul berusaha minta aturan dicabut, namun malah mendapat peringatan lagi dari RS, Dua kali Nurul mendapat surat peringatan, yakni tanggal 23 Desember 2010 untuk peringatan pertama dan tanggal 7 Januari 2011 untuk peringatan kedua, kemudian lapor juga  ke Dinas Sosial dan tenaga Kerja Sidoarjo. Nurul juga melaporkan kasus itu ke DPRD Sidoarjo dan lapor juga ke LBH Surabaya di Jalan Kidal, Selasa (25/1/2011).

Kita berharap pihak managemen RS dan Yayasan bisa segera mengambil sikap bijaksana dengan cara mencabut larangan berjilbab bagi pegawai muslimnya serta tidak memberikan tekanan dalam berbagai bentuk untuk menghalangi seseorang menjalankan syariat Islam. Dengan berpakaian jilbab mestinya tidak akan mempengaruhi kinerja dan pelayanan pegawai terhadap pasien RS. Kasus di RS Delta ini barangkali bisa membawa dampak negative terhadap RS itu sendiri jika tidak toleransi berkaitan dengan suatu keyakinan. Masyarakat Sidoarjo bisa bergerak ramai-ramai memprotes kebijakan tersebut. Ini bisa dikhawatirkan juga akan banyak yang nimbrung dan bisa jadi menyenangkan bagi para pembuat isu-isu SARA bergabung dan membuat Sidoarjo tidak kondusif.

Masyarakat Muslim Sidoarjo mohon tenang, aparat terkait segera menyelesaikan masalah ini, para Ulama di Sidoarjo terus berjuang dan memberikan pemahaman akan pentingnya menjalankan syariat dengan benar pada umat muslim di Sidoarjo agar tidak mudah dipermainkan oleh orang/sekelompok orang/organisasi /musush-musuh Islam yang akan mengubah perilaku seseorang , menjauhkan diri dari agamanya dengan tangan kekuasaannya.

Perlu ditanyakan pula bagaimana kegiatan shalat mereka saat dinas di RS, apakah diberi kebebasan atau harus mencuri-curi waktu untuk melaksanakan shalat?

Di Negara Kita yang berdasarkan pada Ke Tuhanan Yang Maha Esa, malah di dalamnya ada yang melarang berjilbab dalam kesehariannya, kita tengok Negara Argentina yang bukan Negara muslim malah membuat aturan silahkan saja muslim berjilbab, foto KTP boleh pakai Jilbab.

Tag: argentina, jilbab, Larangan berjilbab, RS Delta Surya Sidoarjo