Senapan SPR Pindad Mampu Tembus Tank Baja 0,5 cm
Posted 10/11/2012
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Senapan SPR Pindad Mampu Tembus Tank Baja 0,5 cm
Inilah karya bangsa Indonesia yang sangat dibanggakan. Sumbangsih terhadap bangsa ini dalam rangka menjaga NKRI. Terutama dalam persiapan jika terjadi perang Indonesia sudah siap. Di hari Pahlawan 10 Nopember 2012, semangat juang dalam mempertahankan bangsa ini tetap ada di jiwa-jiwa anak bangsa.
Sumbangsih karya anak bangsa berupa Senapan untuk penembak jitu yang mampu menembus jarak 2 km oleh PT Pindad Persero disebut senjata Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senjata khusus penembak jitu yang diproduksi sejak tahun 2007. Disamping jarak tempuhnya jauh, dalam jarak pendek (400-500 m) mampu menembus plat baja 0,5 cm.
Adapun versi SPR. Yakni SPR-1 (produksi 2007), SPR-2 dan SPR-3 (produksi 2010). SPR-1 menggunakan peluru kaliber 7,62 mm, peluru SPR-2 dan SPR-3 berkaliber 12,7 milimeter x 108. SPR-1 dengan peluru kaliber 7,62 mm dapat menembak efektif sampai jarak 700-900 meter. Namun, pada jarak tembak 400-500 meter, SPR-1 ini bisa menembus baja dengan ketebalan 0,5 cm.
Sementara SPR-2 dan SPR-3 bisa menembak efektif meski musuh berada pada jarak 2 km tergantung teropong pada senapan ini, jika teropongnya bagus bisa tembus 2 km.
Produk senjata sejenis sudah ada. Misalnya Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kaliber .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108), Steyr IWS-2000 (Austria, kaliber .50 dan 12,7 mm x 108), PGR UM-Hecate (Prancis, kaliber .50), AI AS (Inggris, kaliber .50), dan NTW-20 (Afrika Selatan, kaliber 20 mm).
Dengan berkembangnya produk-produk senjata oleh Pindad, maka Indonesia tidak 100 % tergantung produsen senjata negara lain. Kelebihan ini bisa untuk mengantisipasi jika terjadi embargo dari negara-negara lain. Indonesia membutuhkan sangat banyak senjata-senjata canggih dalam rangka melindungi bangsa ini dari ancaman negara lain.
Senjata ini merupakan bagian senjata konvensional yang akan digunakan jika terjadi perang secara berhadap- hadapan musuhnya dalam jarak dekat. Namun jika perang terjadi mesti menggunakan pesawat tempur, Indonesia dipastikan akan kalah karena armada tempurnya belum memadai. Pesawat-pesawatnya juga masih impor buatan luar negeri, sedangkan negara kita belum bisa membuat sendiri.
Namun demikian, Indonesia mempunyai kekuatan lebih dari jumlah penduduknya. Jika terjadi perang di darat dan didukung senjata seperti senapan ini, musuh pasti akan bisa dilumpuhkan. Semangat kepahlawanan rakyat Indonesia tak bisa diragukan lagi, tetap bersatu dalam NKRI. Selamat Hari pahlawan 10 Nopember.