Kandungan Uranium di Mamuju Tertinggi di Indonesia
Posted 17/03/2012
on:- In: IPTEK
- Komentar Dinonaktifkan pada Kandungan Uranium di Mamuju Tertinggi di Indonesia
Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir (Bapeten) Dr Khoirul Huda M Eng, menyampaikan, kandungan Uranium di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, tertinggi di Indonesia.
“Hasil penelitian yang telah kami lakukan selama ini cukup mengejutkan. Ini karena semenjak Bapeten melakukan penelitian di Indonesia, ternyata potensi Uranium di Mamuju adalah daerah tertinggi radioaktivitasnya dari kandungan Uraium di beberapa provinsi di Indonesia,” kata Dr. Khoirul Huda M Eng di Mamuju, Sabtu.
Khoirul mengungkapkan, Kabupaten Mamuju saat ini adalah daerah yang paling tinggi radioaktivitasnya yang ada di Indonesia. Laju dosis radioaktivitas di Mamuju sama dengan wilayah Pocos de Caldas Brazil yakni ~250 nsv per tahun.
Menurut Khoirul Huda, dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan data pemetaan radioaktivitas lingkungan yang dilakukan oleh BATAN, secara umum kondisi radioaktivitas lingkungan di Mamuju berada pada tingkat di atas normal.
Ia mengatakan, potensi paling tinggi di Mamuju ditemukan di wilayah bukit Desa Takandeang Kecamatan Tapalang sekitar 40 kilometer dari kota Mamuju.
“Tinggi radioaktivitas di desa tersebut berkisar antara 2000-3000 nsw per jam. Sementara di wilayah perkotaan berkisar antara 200nsw per jam,” ungkapnya.
Walau demikian, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi ini. Ada beberapa pendekatan yang akan dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sebagai solusi yang harus ditindaklanjuti. Misalnya pemerintah daerah harus membuat perencanaan infrastruktur yang memungkinkan agar bisa menghidari radioaktivitas yang tinggi.
Tingginya radiasi radioaktivitas memang bisa menimbulkan dampak yang serius terhadap tubuh. “Umumnya jika radioaktivitas tinggi maka berpotensi adanya kandungan uranium. Ini juga menandakan pasti ada sesuatu kandungan yang berharga di dalamnya,” katanya.
Sementara itu, Nurdin Ashat, ST yang juga peneliti tambang mengatakan, bahwa potensi uranium bukan hanya di daerah Tappalang, namun juga potensi Uranium di kecamatan lainnya. “Titik uranium tidak hanya di Desa Takandeang, Kecamatan Tapalang namun juga terdapat di Desa Belang Belang, Kecamatan Kalukku, sekitar 30 kilometer dari Kota Mamuju dan di Kecamatan Tobadak sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju.
“Setelah kami melakukan penelitian tambang di Mamuju, potensi uranium ditemukan di Mamuju, namun dianggap tidak berbahaya, karena sifatnya hanya sebagai bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga nuklir,” katanya.
Ia meminta Bepeten segera meneliti titik potensi kandungan uranium di Kecamatan Kalukku dan Kecamatan Tobadak. “Pihak Bapeten harus melakukan kajian di kecamatan lain yang dianggap menyimpan kandungan Uranium,” pungkas Ashat. Sumber : metronews
7 efek yang yang dapat mengganggu (cacat) organ tubuh manusia apabila terkena zat radioaktif tersebut:
1. Rambut: Rambut akan hilang dengan cepat bila terkena radiasi pada kisaran 200 Rems atau lebih. Rems adalah satuan kekuatan radioaktif.
2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak langsung kecuali terkena radiasi sebesar 5000 Rems atau lebih. Seperti jantung, radiasi membunuh sel-sel syaraf dan pembuluh darah serta dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
4. Sistem peredaran darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal adalah penyakit seperti flu. Menurut data ketika Nagasaki dan Hiroshima meledak, gejala akibat radiasi dapat berlangsung selama 10 tahun dan mungkin memiliki resiko jangka panjang seperti leukemia
5. Hati: ketika terkena radiasi berkekuatan 1000-5000 Rems, pembuluh darah akan rusak dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6. Gastrointestinal: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran pencernaan dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi: cukup dengan daya radiasi di bawah 200 Rems, maka Saluran Reproduksi manusia akan rusak. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami infertilitas.
Sumber: http://id.shvoong.com/