Hasil Kesepakatan Damai Bentrok Lampung Selatan
Posted 05/11/2012
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Hasil Kesepakatan Damai Bentrok Lampung Selatan
Momen bersejarah bagi warga Lampung Selatan terutama warga Suku Bali dan Suku Lampung yang sebelumnya terjadi bentrokan yang mengakibatkan puluhan jiwa meninggal dari kedua belah pihak serta kerugian material rumah, motor, dan fasilitas lain dibakar , dirusak warga.
Momen tersebut telah terjadi kesepakatan damai, yang dilakukan dua tokoh masyarakat Bali dan Lampung yang dimediasi oleh pemerintah.
Inilah lima poin Maklumat dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) dan tokoh adat Bali terkait konflik di desa Bali Nuraga Lampung Selatan :
- Bersepakat bahwa aksi massa dan tragedi Lampung Selatan bukan merupakan konflik SARA, namun disebabkan oleh adanya kepentingan sekelompok orang yang berusaha memecah belah persatuan warga Bali dan Lampung.
- Bersepakat mengecam kejadian kerusuhan yang melibatkan warga Bali dan Lampung hingga menyebabkan hilangnya nyawa manusia, penganiayaan, penjarahan, serta pembakaran.
- Bersepakat dalam beberapa hal untuk penyelesaian konflik yakni:
- Menjadikan hukum sebagai panglima dalam proses penyelesaian kasus dan sebagai solusi bermartabat.
- Mendorong pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan untuk mengedepankan netralitas sehingga pemulihan kondisi warga yang menjadi korban.
- Memberikan dorongan dan dukungan kepada Komnas HAM Serta lembaga-lembaga hukum lokal, nasional, dan internasional untuk mendorong terciptanya kedamaian.
- Memprioritaskan tuntasnya proses rekonsiliasi dan perdamaian dengan melibatkan unsur-usur adat.
- Mewaspadai adanya kasus-kasus lanjutan.
- 4. Bersepakat menolak pengusiran terhadap warga dari wilayah konflik dengan alasan apapun.
- 5. Bersepakat mengimbau kepada masyarakat adat di Lampung dan di Bali untuk mengedepankan prinsip kebersamaan dan persatuan demi terjaganya harmonisasi kehidupan.
(Sumber : newsokezone)
Langkah paling penting yang perlu dilakukan adalah segera disosialisasikan kepada seluruh warga yang terlibat konflik. Jangan sampai hasil penandatanganan damai disimpan saja di dalam map, tetapi disebarkan kepada masyarakat yang terlibat. Aparat pemerintah dan tokoh-tokoh dari kedua belah pihak terus saling komunikasi sehingga terjalin keharmonisan keduannya. Untuk sementara dari pihak pemerintah desa kedua warga diharapkan membatasi diri tidak berkumpulnya warga dalam jumlah banyak. Ini suatu tindakan untuk membatasai jangan sampai muncul kebangkitan semangat mengungkit masa lalu . hati-hati dengan orang yang memberikan dorongan semangat (memprovokasi) , tinggalkan masa lalu, instrospeksi untuk membangun masa depan hidup damai, rukun, untuk meraih kejayaan di Lampung .