Pembegalan Motor Marak di Lampung
Posted 26/09/2013
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Pembegalan Motor Marak di Lampung
Keberhasilan Kepolisian Lampung dalam mengungkap berbagai bentuk kejahatan dengan senjata api membuat senang berbagai pihak, termasuk sebagian masyarakat. Polda Lampung beserta jajaran polres menyita sebanyak 84 pucuk senjata api baik organik maupun rakitan. Seluruh senjata api ini disita dari para tersangka kejahatan yang berhasil ditangkap maupun diserahkan secara sukarela oleh masyarakat.
Dari 84 pucuk senjata api itu terdiri dari satu pucuk senjata api organik; 76 pucuk senjata api rakitan laras pendek; empat pucuk senjata apirakitan laras panjang; satu pucuk airsoftgun; dan satu pucuk senjata apijenis pen gun.
Maraknya peredaran senjata api, kata Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko, dikarenakan mudahnya mendapatkan senjata api. “Kami tidak menduga ternyata di Way Kanan ada tempat pembuatan senjata api rakitan. Berarti tidak menutup kemungkinan di daerah lain yang rawan kriminalitas juga ada tempat pembuatan senjata api,” ungkap Heru saat ekspose di Sekolah Polisi Negara Kemiling, Senin (23/9/2013).
Begal motor diberbagai wilayah di Lampung memang selalu saja terjadi setiap saat hingga kini. Apalagi setelah jajaran Polda berhasil menyita berbagai macam senjata api, kini penjahat malah menyebar kemana-mana secara bergantian wilayah operasi mereka. Jika daerah kepolisian wilayah Way Kanan operasisinya gencar maka Lampung Timur dan lainya pasti akan lebih marak pembegalannya. Demikian seterusnya akan selalu berpindah-pindah tempat keramaian pembegalan. Tidak hanya Jabung ,Lampung Timur yang masuk wilayah hitam tentang kejahatan, Lampung Tengah juga demikian, Padang Ratu, Gaya Baru, dsb. Lampung Timur terkenal dengan “pemain” nya baik di lokalan, nasional ataupun Internasional.
Modus Operandi Baru
Selasa sore(24/9) sekitar jam 16.30WIB seorang Ibu bernama Yuni (nama samaran) hendak pulang ke rumah sepulang kerja. Beliau adalah seorang PNS guru terpaksa pulang agak sore sepulang mengajar jam pagi dan setelah ditambah mengisi jam tambahan bimbel di sekolah melaju dengan kendaraanya dengan tenang. Sekitar 4 km lagi sampai rumah di jalan yang ramai kendaraanya dipepet 4 orang dengan dua motor (tanpa plat nomor polisi). Empat orang tersebt minta Bu Yuni berhenti dengan mengatakan motornya bermasalah dengan leasing. Ibu Yuni berusaha terus menjalankan sepeda motornya sambil mencari tempat keramaian orang agar aman. Akhirnya, keempat orang tersebut berhenti di depan rumah orang yang ia kenal da di depannya banyak orang di warung dan bengkel. Setelah terjadi pembicaraan, orang tersebut kabur tidak membawa hasil. Menurut saksi mata orang pemilik rumah yang dihampiri Ibu Yuni melihat dipinggang pelaku seperti membawa senjata api shingga pemilik rumah takut untuk keluar rumah.
Modus operandinya adalah menyamar sebagai petugas dari kantor leasing, mereka membawa daftar nomor polisi kendaraan yang akan dirampasnya dengan tanpa nama, alamat atau keterangan apapun yang berhubungan dengan kendaraan tersebut. Menurut Ibu Yuni, berdasarkan pengamatan sebelum kejadian memang sebelumnya dibuntuti orang bermotor, kemudian dia lihat yang dua orang lagi sudah menunggu di depannya. Artinya, selama membuntuti kemungkinan orang tersebut mengontak melalui HP dan memberitahukan nomor plat yang jadi sasaran.
Jika sasaran merasa takut dan grogi maka motor akan diminta dan dibawa kabur penjahat walaupun motor tersebut tidak berhubungan dengan leasing. Kepada masyarakat Lampung khususnya diharap hati-hati di jalan dan selalu waspada terhadap kejahatan dengan modus baru tersebut.
Kepada Kepolisian untuk lebih meningkatkan kinerja dan patrolinya di berbagai wilayah untuk menekan berbagai tindak kejahatan seperti pembegalan dsb. Mungkin sudah ribuan motor hilang dicuri, dibegal dan tidak pernah ditemukan kembali. Kemana motor-motor tersebut digunakan ? Sekarang ini banyak motor jenis matic yang diincar penjahat, menurut berbagai informasi masyarakat mesin motor banyak digunakan sebagai motor kapal nelayan.