Perjuangan Membangun Generasi Qur’ani melalui TPA
Posted 09/10/2013
on:Keberadaan TPA benar-benar strategis sebagai benteng iman dan akhlak anak sejak dini, karena yang digarap adalah anak-anak dalam periode emas. Perkembangan kecerdasan dan rasa berdasarkan kajian neurologi terjadi pada saat bayi lahir. Pada saat itu otak bayi mengandung kira-kira 100 milyar neuron yang siap mengadakan sambungan antarsel. Selama satu tahun pertama otak bayi berkembang sangat pesat dan menghasilkan bertrilyun-triltun sambungan antarneuron yang banyaknya melebihi kebutuhan. Sambungan itu harus diperkuat melaui rangsangan psikososial, sebab sambungan yang tidak diperkuat akan mengalami atrofi (penyusutan) dan musnah. Inilah yang pada akhirnya mempengaruhi kecerdasan anak.
Penelitian Baylor College of Medicine menyatakan bahwa bila anak jarang memperoleh rangsangan pendidikan, maka perkembangan otaknya lebih kecil 20-30 % dari ukuran normal anak seusianya. Bahkan terbukti bahwa 50 % kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi sejak saat ia berusia 4 tahun. Pada usia 8 tahun kapabilitas kecerdasan orang akan menjadi 80 % dan akan mencapai titik kulminasi pada saat anak usia 18 tahun. Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi pad 4 tahun pertama sama besar dengan perkembangan yang terjadi dalam waktu 4 tahun berikutnya sebelum perkembangan otak mengalami stagnasi.
Di sinilah makna strategis gerakan TPA dalam menyiapkan SDM berkualitas demi kepentingan umat dan bangsa. Kecerdasan otak yang tidak diimbangi kecerdasan emosional, kecerdasan kreatif, kecerdasan sosial dan spiritual hanya akan menjadikan manusia mesin yang tak berjiwa.
Saat ini perkembangan TPA bak jamur di musim hujan. Gerakan ini murni muncul dari masyarakat. Sadar akan pentingnya kedudukan dan keberadaan dirinya yang senantiasa dituntut maju, kreatif dan ikhlas, maka para pengelola lembaga pendidikan Al Qur’an berusaha secara maksimal untuk mewujudkan TPA bagaimanpun cara dan bentuknya.
Terwujudnya sebuah TPA merupakan suatu usaha yang sangat luar biasa dari masyarakat, perlu mendapatkan apresiasi dan dukungan. Dukungan tersebut perlu dibangkitkan terutama oleh masyarakat di lingkungannya dan bila tidak mampu bisa saja perlu didukung oleh masyarakat di luar dimana TPA tersebut berada.
Kita bisa lihat keberadaan suatu TPA kadang sangat miris dan memprihatinkan bila dilihat dari kondisi fisik bangunan-bangunan rumah warga di sekitarnya. Ini semua tergantung dari kesadaran dan kepedulian masyarakat di sekitarnya. Diperlukan sebuah perjuangan dengan semangat jihad dengan penuh keikhlasan untuk menggapai ridho illahi.
Terima kasih kepada para Ustadz dan Ustadzah yang telah mendidik generasi muslim agar menjadi generasi yang Qurani agar bangsa ini bangkit dari keterpurukan akhlaq dan moral. Insya Allah , Allah SWT akan memberikan kekuatan, kesabaran dalam menegakkan kalimat-kalimat Illahi.