Warisan Ilmu
Posted 27/05/2012
on:Dalam peribahasa “Manusia manti meninggalkan nama”, harimau mati meninggalkan belang”. Bagaimana dengan Islam ?
“Jika Ulama meninggal dunia maka yang abadi adalah bukunya”, demikian pendapat Syaikh Abdurrozaq al Abad al Badr dalam karyanya al Fawaid al Mantsuroh terbitan Dar al Mughni, Riyadh, 1425 H.
Namun di jaman modern sekarang ini, tidak hanya buku saja yang bisa diwariskan. Namun suara seorang Ulamapun bisa abadi karena terekam dalam kaset, CD, hardis, yang memuat kajian-kajian kitab, ceramah ilmiah, khutbah Jum’at yang beliau sampaikan.
Dengan demikian beberapa generasi setelah wafat beliau pun bisa mengambil manfaat darinya. Siapa saja yang berperan serta mencetak dan menyebarluaskan buku agama yang bermanfaat, membagikan berbagai rekaman kajian, maka dia mendapatkan bagian yang besar dari pahala mengajarkan ilmu agama.
Dengan dasar itulah banyak peluang meraih pahala bagi kita untuk ikut menyebarkan, membagikan, berbagi ke sesama . Kesempatan ini bisa diraih bagi siapa saja yang masih sedikit ilmu agamanya, karena belum mampu mengarang sebuah buku, merekam kajian-kajian tentang ilmu agama.
Dikala masih ada umur pada diri kita , mari kita berusaha meraih pahala sebagai bekal untuk persiapan di hari akhir kelak.