Siapa Penyerang Lapas Cebongan ?
Posted 24/03/2013
on:Satu lagi kisah memilukan yang menimpa anggota TNI, anggota Kopasus Jateng Sertu Santoso di Hugo’s Cafe, Sleman Yogyakarta (adalah anggota Kodam IV/Diponegoro, bukan anggota Kopassus. Namun memang sebelumnya, korban anggota Kopassus dan sudah pindah menjadi anggota Kodam IV/Diponegoro). Beberapa bulan lalu anggota TNI juga tewas ditembak polisi di Palembang yang menyebabkan Polres OKU Palembang diserang sejumlah anggota TNI yang terkait meninggalnya sahabat mereka.
Kasus di Yogyakarta ini seorang anggota TNI Jateng Sertu Santoso tewas juga di sebuah kafe di Sleman. Kejadian berikutnya yang dianggap pelaku pembunuhan Sertu Santoso yang sudah ditangkap dimasukkan sel lapas Klas II B Cebongan, dibunuh oleh segerombolan orang bersenjata hingga 4 pelaku tewas ditembak Sabtu (23/3) dini hari.
Adapun korban yang tewas adalah Yohanes Juan Mamahit (38) seorang disersi polisi , Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31) ,Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29) dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).
Hebatnya para kawanan penyerang ini menggunakan senjata api laras panjang yang diperkirakan 17 orang. Barangkali ini bukan segerombolan orang biasa, tapi bukan juga orang sembarangan karena cara kerja mereka saat menyerang sepertinya terlatih. Apakah mereka teroris, preman, pasukan siluman, bisa jadi pasukan ini mau menjatuhkan nama baik TNI, lalu siapa?
Lalu apa yang mestinya dilakukan aparat keamanan dalam hal ini TNI-Polri ?
Perdamaian, menjalin hubungan harmonis antara TNI-Polri jangan hanya sebatas di tingkat pimpinan tertinggi , namun sampai ke tingkat bawah. Di desa-desa/kelurahan ada babinsa, ada babinkamtib, ada Koramil ada Polsek dan seterusnya. Mesti diberikan pemahaman tentang pentingnya silaturahim, menjaga nama baik kesatuan, juga jangan saling rebutan rejeki saat menambah penghasilan di luar gaji. Ketimpangan-ketimpangan inilah kadang yang menyebabkan ketidak harmonisan antar mereka.