Roket KORUT siap Meluncur
Posted 10/04/2012
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Roket KORUT siap Meluncur
Roket jarak jauh Korea Utara (Korut) dalam posisi platform siap diluncurkan, meskipun komunitas internasional telah mendesak Korut membatalkan peluncuran, Minggu (8/4). Pemerintah Korut mengajak para wartawan asing mengunjungi pusat ruang angkasa Tongchang-ri dalam rangka menunjukkan roket Unha-3, bukan rudal balistik terselubung, seperti diklaim oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Korut bersikukuh menyatakan bahwa peluncuran satelit itu untuk tujuan penelitian ilmiah. Pemerintah komunis Korut mengumumkan peluncuran satelit akan dilakukan antara 12 dan 16 April, menandai peringatan 100 tahun kelahiran pendiri Korut, Kim Il-Sung, yang lahir pada 15 April. Itu merupakan pertama kalinya Korut memungkinkan wartawan asing mengunjungi pusat ruang angkasa Tongchang-ri yang dibangun di semenanjung Cholsan, sekitar 50 kilometer dari perbatasan Tiongkok.
“Tuduhan bahwa uji coba nuklir adalah omong kosong. Peluncuran ini sudah direncanakan sejak lama, untuk perayaan ulang tahun 100 tahun Presiden Kim Il Sung, kami melakukannya bukan untuk tujuan provokatif,” kata kepala pusat ruang angkasa, Jang Myong-Jin.
Roket akan mendorong satelit Kwangmyongsong-3 (Bintang Bersinar) ke orbit untuk mengamati bumi dan mengumpulkan data tentang hutan dan sumber daya alam di Korut, negara pemilih senjata nuklir. Sebuah misi yang berhasil akan meningkatkan citra pemimpin baru Korut Kim Jong-un, yang mencari pengakuan sebagai pemimpin kuat, setelah kematian ayahnya Kim Jong-il.
AS, Jepang dan Korea Selatan telah mengutuk semua langkah peluncuran roket karena dinilai melanggar sanksi PBB yang membatasi program rudal Korut. Tiongkok, sekutu utama Korut, mendesak Pyongyang menahan diri. Mereka menuding peluncuran itu sebagai upaya terselubung mempersiapkan uji coba senjata nuklir ketiga.
Sabtu (7/4), sebagai tanggapan terhadap peluncuran roket Korut, Jepang mempersiapkan misil meriam di pusat Tokyo. Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda telah memberikan persetujuan agar misil meriam itu diluncurkan untuk menjatuhkan roket Korut bila mengancam wilayah kedaulatan Jepang.
Para wartawan asing yang tiba di pusat ruang angkasa Tongchang-ri, mampu mengamati roket dari jarak 50 meter. Roket memiliki tinggi 30 meter, berwarna putih dan bergambar bendera Korut. Para wartawan diperbolehkan mengambil gambar dan video. Tidak ada indikasi kapan roket akan lepas landas.
“Jika Anda melihat secara langsung dengan mata anda, maka Anda bisa menilai apakah itu sebuah rudal balistik, atau apakah itu kendaraan peluncuran untuk menempatkan satelit ke orbit. Oleh karena itu, kami mengundang kalian ke situs ini,” kata Jang Myong Jin.
Seorang analis independen Eropa, Christian Lardier turut diundang mengunjungi tempat peluncuran roket. Dia mengatakan tidak ada tanda bahaya, itu adalah peluncuran satelit bukan rudal.
“Saya tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan di masa depan, tapi hari ini apa yang kita lihat adalah sebuah peluncuran ruang angkasa. Kita melihat hari ini untuk tujuan sipil, tapi teknologi ini dapat digunakan untuk tujuan militer,” katanya.
Jang sempat ditanyai wartawan asing, mengenai ancaman AS akan membatalkan pengiriman bantuan gizi ke Korut bila Pyongyang bersikukuh meluncurkan roket. Jang menegaskan pentingnya pengembangan teknologi bagi negara yang sedang dilanda kelaparan itu. “Tidak peduli seberapa laparnya Anda, bagaimanapun Anda harus terus mengembangkan teknologi, karena tanpa itu Anda menjadi negara terbelakang di dunia,” katanya. Suara Pembaruan [AFP/CNN/D-11]