NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA.(NAPZA)
Posted 25/09/2010
on:- In: Uncategorized
- Komentar Dinonaktifkan pada NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA.(NAPZA)
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA.(NAPZA)
Terminologi (Istilah)
Zat psikoaktif : zat yang berpengaruh pada otak menimbulkan perubahan; perilaku, perasaan fikiran, persepsi penca indera dan kesadaran
Zat adiktif : Zat bila dipakai menimbulkan ketergantungan.
Toleransi : keadaan untuk memperoleh khasiat yang sama suatu zat psikoaktif, makin lama diperlukan jumlah makin banyak.
Gejala Putus Zat (Withdrawal syndrom) : gejala yang timbul bila seseorang sudah ketergantungan zat, mengurangi jumlah atau menghentikan zat yang dipakai.
Intoksikasi: perubahan mental perilaku akibat langsung dari penggunaan zat psikoatif.
Kelebihan dosis (Over dosis) : keadaan fisik gawat akibat penggunaan suatu . zat (psikoaktifJ ditandai perubahan fisiologis seperti kesadaran, tekanan darah, pernafasan dan denyut nadi.
Jenis Jenis
Yang digolongkan.Narkotika, menurut UU RI No. 22 Tahun 1997
Opiad (Opium, Morfin,Heroin, Codein, Pethitiim)
Kanabis
Kokain
Yang digolongkan Psikotropika menurut UU RI No. 5 Tahun 1997
Obat Penenang (Bromazepam)
Obat Tidur (BK, DLTM, MG, dll)
Zat Halusinof;enik (LSD)
Zat Psikostimulansia (Zat aktifnya amfetamin :XTC/Inex dan Shabu)
Zat yang bersifat adiktif selain narkoba dan psikotropika
Solven (thinner, aceton, gule, dll)
Kafein (kopi,teh)
Nikotin (rokok)
Minuman keras (import, tradisional)
Jenis jenis Narkotika dan Psikotropika yang sering disalah gunakan
Ganja (gelek/rumput /chimenk/marijuana)
Heroin (putau/pete)
Amfetamin (XTC/Irex)
Amfetamin (shabu)
Patofisiologi
Fisiologis (fungsi normal) setiap zat/obat yang masuk kedalarn tubuh mengalami proses metabolisme dan melalui aliran darah mencapai suatu titik tangkap (sistem saraf pusat).
Setelah terikat secara kimiawi di otak terjadi perubahan neurotransmitter di sel sel synaps dan akan terjadi perubahan bentuk pada proses pikir, perilaku, ernosi, perasaan, maupun kesadaran dari individu pengguna.
Dampak penggunaan obat zat yang tidak sesuai dengan semestinya, akan mengganggu proses fisiologi dari fungsi otak dan menimbulkan suatu gangguan secara fisik maupun perilaku. ,
narkoba adalah Pemakaian narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya diluar indikasi medik tanpa petunjuk atau resep dokter.
Definisi ketagihan/adiksi (addiction)
Pcnvalahgunaan narkotika, psikotropika dan cat adiktif lainnya secara relatif teratur/ berkala, bersifat patologik: dan menimbulkan hendaya (ketidakmampuan) dalam fungsi sosial, pekerjaan dan sekolah.
Definsi Ketergantungan (Dependence)
Penyalahgunaan narkotika Penyalahgunaan
Definisi penyalahgunaan, psikotropika, dan zat adiktif lainnya yang disertai dengan adanya toleransi dan gejala putus zat (withdrawal syndrom).
Profil pemakai
Fisik .
Berat badan menurun
Muka pucat, mata merah, layu/kuyu/cekung, bibir hitam/pucat
Tangan dan lengan : bekas suntikan, bengkak dan merah, goresan jaringan perut
Bicara cadel
Keadaan kurang terurus
Sukar buang air besar
Sukar buang air kecil.
Emosi
Sangat sensitif (mudah marah, sedih)
Mudah tersinggung, khususnya hal pribadi (sindiran)
Merasa resah dan cemas
Perasaan tidak menentu
Merasa rendah diri dan tidak mempunyai keyakinan diri
Cepat curiga
Merasa malu dan mudah kecewa
Ingkar
Pola Pikir :
Terlalu fokus pada hal yang berkaitan dengan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya sehingga mempengaruhi emosi dan prilaku.
Pola pikir yang tidak sempurna :
Berpikir bahwa narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya adalah suatu kebutuhan hidup sehingga menghalalkan segala cara.
Pola pikir yang tidak logis
Ide dan pikiran yang tidak dapat diterima oleh golongan orang berpikir rasional, tapi rnereka yang segolongan menerimanya sebagai pemikiran yang benar dan praktis sehingga sering terjadi konflik interpersonal (antar orang lain) yang berat.
Prilaku
Sukar bangun pagi
Terlalu ramah dan aktif
Malas mandi
Selalu tergesa gesa
Pelupa
Selalu tidak menentu
Cepat kehabisan uang
Selalu pinjam uang
Manipulasi (pandai membuat cerita fiktif dengan tujuan mendapatkan uang)
Prilaku
Mencuri atau berbohong
Menjual atau menggadai barang
Sukar menepati janji
Sering menghilang tanpa sebab
Sering menggunakan kaca mata hitam tidak pada tempatnya
Lebih suka menyendiri
Berlama lama dikamar mandi atau pada saat di WC
Selalu didatangi/berhubungan dengan,orang tidak dikenal
Tidak disiplin dan tidak dapat mengontrol diri
Bersikap anti pihak berkuasa (orang tua, guru, polisi, dokter)
Bersembunyi dibawah tangga/gudang
Sosial
Ketidakmampuan bersosialisasi dengan bukan pemakai
Sering bersengketa dengan orang lain sampai taraf berkelahi (tawuran)
Ketidakmampuan dalam fungsi sosial, pekerjaan berantakan, drop out sekolah atau angka raport jelek.
Kebiasaan waktu berkhayal (High/badai/on/Fly)
Menggaruk garuk hidung
Menggaruk garuk kepala
Mengusap muka
Mengutil kuku
Mengutil jerawat
Memilin milin rambut/baju
Tertidur sewaktu duduk
Mengetuk ngetuk jari diatas meja/tempat
Merokok tidak putus putus
Proses Pemulihan
Tahapan tahapan Pemulihan
Tahap I: Detoksifikasi
Membantu memutuskan ketergantungan fisik korban
Tahaip II: Rehabilitasi adiksi
waktunya lebih lama dan perlu dukungan profesional dan seluruh keluarga.
Tahap III: Rehabilitasi sosial,
korban narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya belajar kembali bersosialisasi di masyarakat,
Tahap IV: Program Pemeliharaan
mantan pengguna Napza minimal seminggu sekali hadir kembali di tempat Rehabilitasinya untuk menambah teknik teknik pengendalian diri dengan pendekatan berbagai aspek baik secara religi, intelektual, emosional dan vocational.
Hal hal tersebut harus mereka kerjakan sampai akhir hayat