Pokok-Pokok Akhlak Islam (4)
Posted by: marhenyantoz on: 07/01/2011
- In: Islam | Uncategorized
- Komentar Dinonaktifkan pada Pokok-Pokok Akhlak Islam (4)
10. Penyantun dan Sabar
Di antara akhlak Islami adalah sifat penyantun, penyabar, pemaaf dan merelakan kesalahan orang lain serta mau menerima permohonan maaf orang yang mengakui kesalahannya. Allah Swt berfirman yang artinya :” Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” QS. Asy Syuuraa : 43
Dan firman-Nya pula : ”…. Dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?
Nabi saw. Bersabda :”Sedekah tiada akan mengurangi harta, Allah tiada menambah seorang hamba pemaaf kecuali kemuliaan, tiada seorangpun yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Ia tinggikan derajatnya”. HR. Muslim.
Dan beliau bersabda pla : ”Kasihinilah niscaya kamu dikasihi, dan ampunkanlah niscaya kamu diampuni”. HR. Ahmad.
11. Mendamaikan Manusia
Mendamaikan pertikaian adalah akhlak Islami yang sangat agung yang dapat menebarkan cinta, kedamaian dan semangat saling membantu antara sesama manusia. Allah berfirman yang artinya : ” Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. dan barangsiapa yang berbuat demikian Karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar” [QS. An Nisaa’ : 114]
12. Sifat Malu
Sifat malu adalah akhlak Islami yang mengajak mencapai kesempurnaan dan keutamaan serta menghalangi dari sifat-sifat rendah dan kekejian. Malu yang dimaksudkan adalah malu kepada Allah bila seorang muslim dilihatnya dalam maksiat. Demikian juga malu kepada diri sendiri, yang merupakan ekspresi iman yang ada dalam hati,. Nabi saw bersabda : ” Sifat malu tidak mendatangkan selain kebaikan” [Muttafaq ’alaihi]
13. Kasih Sayang
Di antara akhlak Islami adalah saling kasih dan sayang, yang sudah lenyap dari jiwa banyak manusia, sehingga hati mereka menjad keras bagaikan batu atau lebih keras lagi. Sedangkan orang mukmin bersifat penyayang, merasa iba, mempunyai perasaan yang halus dan mudah tersentuh, Allah Swt berfirman yang artinya : ” Dan dia (Tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. [QS Al Balad : 17-18]
Nabi saw bersabda :” Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh, bila salah satu anggotanya sakit anggota yang lain akan ikut merasakan tidak tidut dan sakinya”.[HR.Muslim]
14. Berlaku Adil
Di antara akhlak Islami adalah keadilan yang dapat menebarkan ketentraman jiwa, menyebabkan langgengnya keamanan dalam masyarakat, serta terhapusnya segala macam bentuk kejahatan. Allah Swt berfirman yang artinya : ” Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat” [QS. An Nahl : 90]
Dan firman-Nya pula ”Da berlaku adilah kamu, karena berlaku adil itu lebih ekat kepada ketaqwaan”
Nabi saw bersabda : ” Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah berada di atas mimbar-mimbar cahaya; yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum mereka, terhadap keluarga dan orang-orang yang mereka pimpin”.
15. Menjaga Kesucian Diri
Di antara akhlak Islami adalah menjaga kesucian diri yang dapat mengawal kehormatan, dari percampuran keturunan, Allah berfirman : ”Hendaklah orang-orang yang belum sanggup menikah menjaga kesucian dirinya sampai Allah mengaruniakan kecukupan”.
Nabi saw bersabda ”Jaminlah olehmu enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagimu; apabila seseorang dari kalian berbicara jangan bohong, apabila dipercaya jangat berkhianat, apabila berjanji jangan mangkir, tundukkanlah pandanganmu, tahanlah tanganmu (dari berbuat dosa) dan peliharalah kemaluanmu” [HR. Thabarany]
Inilah akhlak-akhlak Islam, tak satupun yang tidak dapat diterima, bahkan ia merupakan budi pekerti yang mulia yang sesuai dengan fitrah yang sehat. Jika kaum muslimin konsisten dengannya pasti orang-orang akan berlomba-lomba datang kepada mereka memasuki agama Allah dengan berbondong-bondong seperti orang-orang terdahulu masuk Islam disebabkan baiknya akhlaq dan tingkah laku kaum muslimin.