Malaysia VS Indonesia : Sepenggal Cerita TKI yang Mudik Lebaran
Posted 20/09/2010
on:Maraknya berita panas berkaitan dengan tindakan Malaysia melakukan penangkapan petugas DKP Indonesia oleh Petugas Malaysia diperairan laut mejadikan hubungan kedua Negara memanas. Kita tidak perlu berpanas-panasan ikut larut dalam masalah ini. Warga malaysia sebagian besar tidak memperbincangkan masalah ini, itu urusan Kerajaan. Karna akan menghabiskan energy. Bukan berarti kita tidak ada sifat patriotism terhadap Negara, namun kita harus berfikir jernih. Bagaimana kita membangun Negara ini agar lebih maju. Bercermin dari Malaysia, karena Negara kita Indonesia jauh ketinggalan tentang pembangunan di segala sector.
Sepenggal Cerita berikut ini akan menggambarkan hasil pembangunan di Malaysia dari salah seorang TKI yang sukses bekerja di Malaysia. Pada Idul Fitri tahun ini ada saudara saya mudik yang ke-3 setelah bekerja di Malaysia. Tiap tahun mudik dengan naik pesawat terbang. Walaupun hanya bekerja di sector pembangunan . bahasa kasarnya buruh di bidang pembangunan, namun berhasil secara financial. Cerita yang dia sampaikan ternyata hasil pembangunan di Indonesia jauh ketinggalan dibanding Malaysia. Di Malaysia, lingkungan bersih dengan melihat tidak ada saluran air, selokan, sungai yang kotor, masyarakatnya peduli akan kebersihan lingkungannya. Jika kita dilihat di Jakarta, udara panas, jika di dalam rumah gerah pingin keluar rumah, di luar banyak nyamuk, bau tak sedap dari selokan di depan rumah atau lingkungan. Sungai-sungai kotor, bau menyengat, dan banjir pula. Jika di Malaysia, banjir terjadi di kota, dalam waktu 1-2 jam sudah bisa surut kering, karena pembuanga air lancar. Got-got depan rumah dibuat semen, dengan cetakan saluran air. Pembangunan jalan-jalan berkualitas.
Bagaimana dengan Indonesia, jalan dibangun mulus, satu bulan hancur. Karena kualitas tidak dipenuhi, aspal dicampur dengan bakaran ban, maka kualitas tidak baik. Ini disebabkan banyaknya korupsi, dari atas sampai bawah semua melakukan korupsi. Proyek-proyek di Malaysia harus memnuhi standar Internasional, dengan melihat proses pembangunannya.
Certita yang disampaikan TKI di atas, selama proses pengerjaaan control ketat sekali, bagaimana pengerjaan, bahan bangunan ,sampai pemeriksaan hasil pengerjaan. Paling tidak di cek oleh Pemakai hasil pembangunan(pembeli), kontraktor, pengawas, jika tidak memnuhi salah satu maka kontraktor akan disuruh membongkar. Disiplin kerja orang malysia memang bagus, tekun, walaupun punya sifat sebagai juragan/bos, karena mereka puny a uang. Negara Malaysia yang bersifat kerajaan, maka segal a sesuatu harus patuh terhadap undang-undang kerajaan, masalah demokrasi, Indonesia lebih maju, tetapi demokrasi yang kebablasan. Yang jelas Indonesia perlu banyak belajar dari Malaysia, memang betul dulu Malaysia belajar dari Indonesia, itu dulu. Sekarang sudah berubah. Kalau Indonesia ingin maju, maka harus ada kebersamaan untuk memberantas korupsi di segala bidang, sifat para penguasa dari tingkat RT sampai pejabat Negara 99 persen korup. Tunggulah 5 – 10 tahun mendatang Indonesia akan menjadi Negara miskin, perekonomian hancur, akan diinjak-injak Negara lain karena hanya mengandalkan hutang-hutang dan hutang, jika tidak ada perubahan perilaku korup.
Mari kita memulai dari diri kita, ajak teman sahabat dan lingkungan untuk memajukan lingkngan, melakukan control, laporkan kepada pejabat yang tidak korup, tulis laporan di media massa agar terbaca oleh masyarakat umum. Mudah-mudahan Negara kita kedepan akan lebih maju. Amin.
Tinggalkan komentar