Posted 30/08/2010
on:ARAH KIBLAT (2)
Menyambung tulisan Arah Kiblat beberapa waktu lalu, perlu ditambahkan cara menentukan arah kiblat yang dapat di kerjakan dengan mudah (Insya Allah). Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan , dengan berbagai macam cara dan alat yang lebih modern seperti kompas, teodolit, GPS. Barangkali para pembaca telah membaca atau mengakses di berbagai tulisan di berbagai alamat di internet. Ini salah satu cara yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan dapat diterapkan dan tidak menyulitkan. Yaitu Qiblat Day (hari penentuan arah qiblat). Inilah salah satu cara yang dapat kita laksanakan sendiri dengan penuh keyakinan dan teliti, sebagai ikhtiar kita yang paling sederhana.
Menggunakan bayangan matahari pada saat Qiblat Day (hari penentuan arah qiblat), Yaumu Roshdil Qiblah. Atau istilah lain Istiwaul A’dhom. Yakni ketika matahari berada tepat diatas ka’bah. Dalam setahun, matahari tepat diatas ka’bah terjadi dua kali yaitu
pada tanggal 28 Mei pukul 16.18 WIB (12:18 waktu Saudi) dan pada tanggal 16 Juli pukul 16.27 WIB (12:27 waktu Saudi). Pada saat itu semua bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menghadap ke arah ka’bah. Baca juga disini
Catatan : sebelum melaksanakan penentuan arah kiblat beberapa waktu sebelumnya persiapkan terlebih dahulu antara lain :
- Cocokkan jam anda dengan sumber informasi waktu yang tepat. Misal : TELKOM, RRI, TVRI, Internet
- Tancapkan tongkat bisa dari kayu/besi di tempat yang lapang/halaman masjid/musholla.atau halaman rumah anda. Harus diusahakan tongkat tegak lurus berdiri, dapat dengan cara memasang lot (gantungkan bandul dari besi/pemberat, jika sudah sejajar antara kayu/besi dengan tali bandul berarti sudah tegak lurus)
- Pada saat yang tepat, waktu di atas ( 16.18 WIB) perhatikan bayangan kayu/besi yang terkena sinar matahari.
- Tancapkan kayu/besi pada ujung bayangan kayu/besi (langkah 2) .
- Tariklah garis dari ujung kayu/besi sampai ujung bayangan .
- Garis itulah arah ke kiblat.
Atau bisa anda ikuti langkah berikut untuk Masjid/Musholla/ruang shalat di rumah anda :
- Cocokkan jam anda dengan sumber informasi waktu yang tepat. Misal : TELKOM, RRI, TVRI, Internet.
- Pada dinding ruang pengimaman berilah lubang secukupnya agar sinar matahari bisa masuk, atau
- Jika ada jendela, atau yang penting ada sinar matahari masuk ke arah ruang pengimaman,
- Amati bayangan sinar matahari yang mengarah ke lubang atau bingkai jendela atau lainnya.
- Tariklah garis bayangan sinar matahari tersebut.
- Itulah arah ke kiblat.
Seperti kita ketahui bahwa bayangan matahari terpendek bahkan tidak ada sama sekali adalah ketika posisi matahari berada di titik zenit, sehingga bagi penduduk Makkah dan sekitarnya, momen Qiblat Day ini hampir tidak bisa dijadikan patokan untuk mengetahui arah qiblat. Pada saat Qiblat Day, matahari benar-benar diatas Ka’bah sehingga benda yang berdiri tegak di sekitar Ka’bah (Makkah) tidak menimbulkan bayangan sama sekali. Semakin dekat dengan Ka’bah semakin sulit menggunakan momen Qiblat Day ini.
Tidak semua wilayah bisa memanfaatkan fonemena Istiwaul A’dhom yang terjadi di kota Makkah ini. Penentuan qiblat pada saat Qiblat Day ini hanya bisa digunakan oleh kaum muslimin dari tiga benua yaitu Asia, Afrika dan Eropa, sementara Amerika dan Australia tidak bisa memanfaatkan momen ini karena pada saat tersebut di Amerika matahari belum terbit dan di Australia matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Wilayah Indonesia juga bisa memanfaatkan fonemena ini kecuali Indonesia bagian timur.
Secara umum negara-negara yang bisa memanfaatkan qiblat day ini hanya negara yang perbedaan waktunya tidak lebih dari 5 jam dengan waktu Makkah, atau bujurnya tidak lebih dari 90º dari Makkah ke barat maupun ke timur
KALKULASI KESALAHAN PENENTUAN ARAH QIBLAT
Kesalahan penentuan arah qiblat beberapa derajat dari arah yang sebenarnya untuk daerah yang dekat dengan kota Makkah tidak terlalu mengkhawatirkan, berbeda dengan daerah yang jauh dari kota Makkah, seperti Indonesia yang jaraknya mencapai ±8500 km. Penyimpangan arah kiblat satu derajat berarti ± 138km menjauhi ka’bah. Bagaimana jika arah kiblat menyimpang 10 derajat? Berarti arah menjauhi ka’bah sejauh 1.380 km..
Tinggalkan komentar