Etika Seorang Muslim Ber Facebook
Posted 30/05/2011
on:Semua tahu pengguna internet tentang Facebook, barangkali telah ikut bergabung bersamanya. Jutaan orang di seluruh dunia telah menggunakan facebook, dengan berbagai tujuan dan motivasi. Namun demikian telah jutaan orang juga sebagai korban dari facebook. Facebook sebagai jejaring social telah mempengaruhi jutaan orang berkaitan dengan sikap dan pengetahuannya berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari facebook. Otak dari Jutaan orang telah terpengaruh oleh berbagai informasi dari facebook ini. Walaupun ini sekedar kata-kata “jutaan” barangkali benar adanya, tanpa survey atau penelitian.
Sudah banyak korban facebook berkaitan dengan kegiatan criminal, seperti penipuan, pelecehan seksual, perelingkuhan, membuka aib diri atau orang lain dengan menampilkan foto-foto seronok, dan sebagainya.
Tetapi jutaan orang juga telah diuntungkan dengan adanya jejaring social ini. Silaturahmi berjalan dengan baik, dapat berjumpa dengan saudara, tema-teman lama walaupun sekedar lihat gambar, secara materi juga diuntungkan bagi yang pandai menangkap peluang sehingga dapat berjualan dengan online. Banyak yangng memperoleh pengetahuan dari berbagai bidang ilmu hanya dengan menggunakan facebook ini.
Dalam mengatasi dampak dari facebook ini, sekedar berbagi bagaimana mestinya pengguna facebook terutama bagi seorang muslim menerapkan etika-etika berikut :
- Jadikan Facebook sebagai lahan meraih pahala (Luruskan niat jika akan menggunakan facebook dengan tujuan yang dapat memperoleh manfaat seperti berdakwah, menimba ilmu, bersilaturahmi, dsb.)
- Tahu Waktu ( hendaknya ingat akan waktu, jangan sampai waktu terbuang sia-sia karena berfacebook ria, sehingga lalai akan tugas dan kewajibannya).
- Hati-hati akan Zina (Zina di sini bisa dalam bentuk nafsu akan penggunaan mata, dengan melihat gambar/foto lawan jenis).
- Hati-hati dengan Kata-kata (Hind arilah penggunaan kata-kata yang tidak baik, kotor, jorok, fitnah, provokasi, gunjingan, dll)
- Takutlah ada yang mengawasi ( Segala perbuatan, perkataan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT, kelak. )