Sosok Guru Yang Sempurna
Posted 04/08/2012
on:- In: Islam | Pendidikan
- Komentar Dinonaktifkan pada Sosok Guru Yang Sempurna
“ Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”( QS. Al-Jumu’ah :2)
Siapakah Rasul tersebut? Yang mengajarkan Kitab dan Hikmah? Nabi Muhammad SAW. adalah rasul tersebut, Nabi SAW bisa disebut sebagai seorang guru. Tentu beda pengertian guru untuk Rasulullah dengan guru di pendidikan sekolah (lihat KBBI).
Tugas yang mesti diemban oleh beliau sudah dirancang dan persiapkan oleh Allah SWT. seperti Firman Allah dalam Q.S. al-Jumu’ah :2 tersebut.
Di ayat lain Allah SWT.berfirman dalam Q.S. Ali Imran ayat 164 :
“ Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”(QS. Ali Imran :164).
Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW. diutus oleh Allah SWT. kepada umatnya untuk menanamkan ilmu sekaligus mensucikan jiwa mereka. Mensucikan berarti membersihkan dari sifat-sifat buruk yang merupakan kebiasaan sebagian besar masyarakat Makkah pada masa itu, seperti syirik, dengki, takabur serta prilaku buruk lainnya seperti mabuk-mabukan, merampas hak orang lain dan lain-lain. Nabi Muhammad SAW membongkar pola pikir masyarakat penyembah berhala hingga mereka menyadari akan kewajiban-kewajibannya menyembah Allah SWT sebagai pencipta, pengatur, pemelihara umat manusia. Pensucian jiwa dan penyadaran sikap bertauhid dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. dengan pengajaran dan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat pada waktu itu.
Kedudukan Nabi Muhammad SAW. sebagai seorang pendidik (guru), beliau nyakatan sendiri dengan sabdanya :
“ Sesungguhnya Allah tidak mengutus aku sebagai orang yang bengis dan juga keras kepala akan tetapi Allah mengutusku sebagai seorang mualim dan pemberi kemudahan”(HR. Muslim.No. 2703)
Suatu ketika Rasulullah SAW keluar menemui sahabat-sahabatnya, Beliau melihat mereka membaca Alqur’an dan mempelajarinya, maka Beliau bersabda kepada mereka,“Sesungguhnya aku diutus sebagai pendidik (HR Ibnu Majjah.No. 225)
Mu’awiyah bin Hakam pernah berkata, “Aku belum pernah melihat seorang pendidik yang lebih baik dari Beliau baik sebelum maupun sesudahnya (HR. Muslim.No.537). Dalam riwayat Abu Dawud disebutkan, “Aku belum pernah sama sekali melihat seorang pendidik yang paling lembut daripada Rasulullah SAW (HR. Abu Dawud.No. 931).
Rasulullah SAW telah bersunguh-sungguh dalam mendidik para sahabat dan generasi muslim, hingga mereka memiliki kesempurnaan akhlak, kesucian jiwa dan karakter yang bersih.
Nabi Muhammad SAW.adalah sosok guru yang ideal, sempurna, yang mampu berperan sebagai seorang pendidik, pengajar yang paling sempurna di muka bumi ini karena beliau dalam pelaksanaan pembelajarannya sudah mencakup aspek bersifat kognitif, bersifat psikomotorik bersifat afektif.