Menguji Keberanian Polri
Posted 05/03/2013
on:- In: Harapan masyarakat
- Komentar Dinonaktifkan pada Menguji Keberanian Polri
Menguji keberanian POLRI, sebuah judul yang mungkin menurut anda mengada-ada. Sudah tidak diragukan lagi organisasi POLRI sebagai alat Negara yang pasti kuat, tidak terpengaruh oleh gangguan dari manapun dan oleh siapapun. POLRI memiliki visi dan misi yang jelas. Dalam menjalankan tugasnya anggota POLRI dituntut bekerja secara professional dan harus taat kepada TRIBRATA.
Dimana isi TRIBRATA adalah KAMI POLISI INDONESIA
1. BERBAKTI KEPADA NUSA DAN BANGSA DENGAN PENUH KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA.
2. MENJUNJUNG TINGGI KEBENARAN, KEADILAN DAN KEMANUSIAAN DALAM MENEGAKKAN HUKUM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN KEPADA PANCASILA DAN UUD 1945.
3. SENANTIASA MELINDUNGI, MENGAYOMI DAN MELAYANI MASYARAKAT DENGAN KEIKHLASAN UNTUK MEWUJUDKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN.
Adapun dilapangan terjadi beberapa kasus yang melibatkan oknum anggota POLRI dalam berbagai pelanggaran hukum, itu merupakan tanggung jawab masing-masing anggota POLRI. Sedangkan tanggung jawab institusi POLRI memberikan pembinaan , penindaan kepada anggotanya.
Polisi yang bersentuhan dengan masyarakat secara langsung saban harinya, membuat POLISI mendapat sorotan jelek di masyarakat. Padahal, hanya sebagaian kecil anggota polisi yang “nakal” sehingga membuat masyarakat men-CAP- polisi jelek. Ibarat kata , kalau masih bisa dihindari jangan sampai berurusan dengan polisi.
Masyarakat sebenarnya menginginkan kepada Institusi POLRI mengubah kebijakan yang telah berjalan selama ini, sebagai masukan dari masyarakat kepada Institusi POLRI. Masalah yang diajukan masyarakat adalah setiap anggota polisi wajib menampakkan/memperlihatkan label nama yang ada di dadanya.
Memang betul , di baju seragam polisi sudah ada namanya, tetapi ditutupi oleh rompi hijau berhologram. Anggota polisi tentu hanya pakai saja, bukan kemamuan pribadinya. Seandainya, namanya terpampang dengan jelas di dada, anggota polisi yang ingin berbuat “nakal” terhadap masyarakat saat bertugas akan ciut juga nyalinya. Sebagai manusia normal pasti akan ragu mau berbuat “nakal” jika namanya terbaca oleh orang yang akan di nakali.
Bagi pejabat POLRI yang bisa mengubah kebijakan mewajibkan setiap anggota harus menampakkan namanya di dada, atau bentuk rompinya yang dirubah silahkan saja. Yang utama masyarakat bisa lebih mudah mencatat nama oknum polisi yang “nakal” ke atasanya atau mengabadikan dengan kamera untuk dilaporkan ke atasanya. Yang penting, adakah keberanian para anggota POLRI menampakkan NAMANYA secara jelas di dada !