Hati-hati Penyakit “Misterius” Melanda Indonesia
Posted on: 14/07/2012
Warga antri untuk mendapatkan pengobatan gratis untuk anak-anak mereka dari rumah sakit Kantha Bopha di Phnom Penh, Kamboja (4/7). Penyakit misterius telah menyebabkan meninggalnya lebih dari 60 anak di Kamboja (Foto : Voa Indonesia)
Satu lagi jenis penyakit baru dan masih “Misterius” merebak di Kamboja yang telah merenggut nyawa 61 anak. Tahun lalu, penyakit dengan gejala yang sama telah menyebabkan 166 orang meninggal di Vietnam. Sebagian besar diantaranya adalah anak-anak.
Menurut data WHO, dari 62 anak berusia tiga bulan hingga 11 tahun yang dirawat karena penyakit misterius yang merebak sejak tiga bulan terakhir ini, hanya satu orang yang berhasil diselamatkan.
Dalam mengantisipasi agar penyakit ini tidak mewabah di Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI telah membuat surat edaran kepada seluruh kepala dinas kesehatan dan kepala kantor kesehatan pelabuhan di seluruh Indonesia untuk melakukan antisipasi sehubungan dengan penyakit misterius yang telah menewaskan 61 anak di Kamboja.
Pihak pemerintah Indonesia melalui Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Toga Aditama , pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Kamboja sehubungan dengan penyakit tersebut.
Gejala Penyakit Misterius di Kamboja
- Gejala demam tinggi,
- Gangguan pernafasan parah yang berlangsung cepat.
Tujuan warning /peringatan ini adalah
- Pertama, agar semua pihak mengetahui penyakit ini.
- Kedua, agar mewaspadai kalau ada sejumlah anak yang sakit terutama usia di bawah lima tahun dengan gejala atau keluhan yang serupa.
Walaupun data tentang penyakit ini belum lengkap, ini disebabkan sebagian korban meninggal sebelum sempat diperiksa. Namun dari kasus tersebut sebagian penderita positif terinveksi virus yang terkait dengan penyakit tangan, kaki dan mulut atau yang lebih dikenal sebagai Enterovirus EV-71. Ada juga yang terkena demam berdarah dan streptococcus Suis.
Sumber : VOA Indonesia
Marhenyantoz's Blog 