Keberuntungan Guru di Kurikulum 2013
Posted 29/12/2012
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Keberuntungan Guru di Kurikulum 2013
Sebuah keberuntungan kembali menghampiri para guru di seluruh Indonesia. Apalagi ya? Ada dana sertifikasinya dilipat dua kalikan ? Boro-boro dinaikkan , dana sertifikasi tahun lalu saja ada yang belum cair semua di berbagai daerah dengan bermacam alasan. Ada juga daerah tertentu menunda pembayarannya dikredit, tahun anggaran 2011 ditunda 1 bulan, tahun 2012 akan ditangguhkan 2 bulan dan akan dibayarkan tahun 2014. Masih ada lagi di bulan desember sampai dengan Tulsan ini dibuat pemda belum mencairkan 5 bulan tunjangan sertifkasinya.
Ternyata perubahan perbaikan nasib guru belumlah dinikmati semua guru,lain daerah lainpula nasibnya. Namun demikian tugas dan tantangan kedepan bagi guru sangatnya berat dalam menghadapi berbagai perkembangan jaman. Narkoba merajalela, korupsi membudaya, dan merajalela, kekerasan makin menggila. Siapa lagi yang akan dipersalahkan kalau bukan guru. Bagaimana tugas yang diemban dalam mendidik anak-anak didiknya, kekerasan tawuran masih saja terjadi.
Belum lagi tugas seorang guru membuat rancangan mengajar, dari silabus, RPP, remedial, pengayaan dan sebabreg tugas guru lainnya masih menanti. Sebentar lagi tugas seorang guru akan sedikit terkurangi dalam hal tugas rutinnya. Pasalnya, Penerapan kurikulum yang baru nanti tidak akan mewajibkan para tenaga pendidik untuk membuat silabus atau rencana pembelajaran. Tidak seperti di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka untuk di kurikulum baru nanti maka para guru tidak lagi dituntut untuk membuat rencana pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Mendikbud menjelaskan, dalam pedoman kurikulum baru nanti pemerintah akan menentukan dulu kompetensi yang akan dibuat, lalu dari situ ditentukan struktur kurikulumnya. “Kita tentukan dulu mau mencetak apa. Jangan gara-gara sudah ada bahan tepung, gula dan mentega tetapi kita tak tahu mau buat bakpao atau roti,” kata Nuh
Oleh karena itu, sebagai tugas pengganti silabus, maka guru nantinya hanya akan memperkaya materi pembelajaran dan penilaian yang kesemuanya akan dituntun oleh buku panduan guru dan siswa. Alasannya , guru tidak perlu membuat silabus lagi karena pada kenyataannya banyak materi ajar yang belum perlu diajarkan pada siswa.
Jadi, tetaplah semangat para guru Indonesia, tugas mulia menanti anda dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.