Konggres PSSI “Bubar” tanpa hasil
Posted 20/05/2011
on:- In: Berita
- Komentar Dinonaktifkan pada Konggres PSSI “Bubar” tanpa hasil
Konggres PSSI, bubar malam ini. Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar terpaksa menghentikan jalannya Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat malam, 20 Mei 2011 sekitar pukul 20.45 WIB. Karena suasana sudah tidak kondusif maka dengan terpaksa konggres dihentikan.
Suasana kian meriah ,Ini bermula ketika para peserta memaksakan untuk menggelar voting. Beberapa peserta dari Kelompok 78 memaksakan agenda mereka, terutama menggugat Komite Normalisasi agar menghadirkan dan mendengar keputusan Komite Banding Pemilihan. Ini terkait pelarangan calon mereka George Toisutta dan Arifin Panigoro maju sebagai Ketua Umum PSSI.
Sebenarnya apa yang dicari para delegasi konggres PSSI tersebut?
Jika konggres tidak menghasilkan keputusan, apa yang akan terjadi dengan PSSI ?
Jika tidak ada hasil, alangkah mengenaskan bangsa ini, orang-orang terbiasa memperebutkan kursi kekuasaan. Maka bangsa ini selalu direndahkan bangsa lain dengan berbagai cara, dianggap para pemimpin berbagai bidang mudah dipengaruhi, sehingga seperti kumpulan orang-orang yang memang taraf pendidikannya kurang, mudah di obok-obok orang lain.
Sanksinya cukup sederhana bagi PSSI.
FIFA Cukup menyatakan : PSSI tidak diakui di dunia Internasional titik. Maka kegiatan sepak bola di Indonesia sebatas olah raga cari keringat sore hari. Tidak ada pertandingan , tidak ada turnamen, tidak ada liga-liga dsb.
Siapa yang akan rugi jika demikian, tentu sebagian rakyat Indonesia akan dirugikan. Karena banyak orang cari makan, nafkah dari adanya sepak bola.
Siapa saja mereka :
- Pengurus PSSI se Indonesia
- Pemain sepak bola
- Pemilik stadion
- Pemilik konveksi
- Tukang parkir stadion
- Tukang jualan makanan/minuman di stadion
- Penjual rokok
- Para pelatih sepak bola
- Para dukun sepak bola
- Produsen makanan/minuman
- Para wartawan/reporter TV, jurnalis, tabloid
- Stasiun Tv
- Pengamat sepak bola
- dan masih banyak lagi