Lahar Gunung Merapi Membara
Posted 07/11/2010
on:- In: Uncategorized
- Komentar Dinonaktifkan pada Lahar Gunung Merapi Membara
Sejak meletus 26 Oktober 2010 merapi masih menunjukkan kekuatannya dengan memuntahkan wedus gembelnya, berupa awan panas, lahar panas, debu vulkanik, pasir silica, dan berbagai macam gas beracun tumpah ruah menyapu apa saja yang dilewati, menggilas jalan yang dilewati, meluluh lantakkan segala yang menghalanginya. Letusannya terus berlangsung, suara-suara gemuruh menggetarkan warga yang berada disekitar lereng merapi. Banyak korban berjatuhan, meninggal dunia kesapu awan panas, luka bakar, sesak nafas, tertabrak kendaraan karena paniknya orang-orang yang lalu lalang, ingin bergegas menyelamatkan diri.
G. Merapi adalah sebuah gunung teraktif di dunia, selalu bergejolak, walau hanya menggetarkan pijakan kakinya, orang-orang disekitar menyebutnya “Lindu”. Goyangan merapi telah penulis rasakan semenjak saya menginjakkan kaki di Yogya 1982 ketika mulai menuntut ilmu masuk SMA , seringkali lindu kurasakan sampai selesai kuliah . Sekarang hanya berita yang bisa didengarkan dan dilihat lewat berbagai media. Merapi memang hebat, berbagai cerita masyarakat yogya mengenai merapi, antara percaya atau tidak, banyak sebutan tentang merapi. Mbah Merapi, Kyi Petruk dsb. Apalagi jika dikaitkan dengan Kraton Yogya, tambah serem saja. Kalau ditarik garis lurus, maka G Merapi, Monumen Yogya kembali, Tugu Yogya, Kraton , Parangkusuma adalah lurus.
Merapi masih terus memuntahkan lahar panasnya, entah sampai kapan? Apalagi banyak orang ikut meramal, meramalkan merapi akan meletus hebat nanti saat bulan purnama, ya itu ramalan entah apa dasarnya. Tidak perlu dipercaya. Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan maka saat bulan purnama bumi, bulan , matahari segaris, bukan gerhana , maka kekuatan gaya gravitasi akan menarik benda-benda cair ke atas permukaan, hampir sama dengan saat purnama maka akan terjadi pasang laut naik.
Memang betul juga kata para ahli kegunungan, seperti Mbah Rono (Surono) sampaikan , tulis Kompas.com ”Tidak ada pengetahuan yang bisa mengontrol kemauan alam, termasuk mengatur Merapi. Yang tahu maunya Merapi, ya cuma Merapi sendiri. Saya hanya membaca dan menyampaikan pesan-pesannya,” ujarnya. Merapi masih akan meletus atau berhenti memuntahkan laharnya, merapi yang tahu. Kita hanya berharap akan semakin mereda bahkan berhenti bergejolak. ”Mari kita berdoa, berharap yang terbaik yang terjadi, semoga kondisi tidak semakin parah.” ujar Mbah Rono.
Masyarakat tetap harus wapada, mengunngsi menjauhi radius aman yang ditetapkan pemerintah sejaauh 20 km dari puncak merapi. Daan menjauhi alur sungai yang diperkirakan menjadi aliran lahar dingin yaitu sektor tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut yakni Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu, Kali Code.
Wahai saudaraku, Waspadalah, jauhi lokasi yang berbahaya, seperti yang telah diinstruksikan aparat pemerintah, walau hanya setingkat ketua RT, kadus (kepala dusun) demi keamanan , keselamatan kita semua. Jangan sampai diungsikan dengan dipaksa.