Gagal Jantung /Congestive Heart Failure (CHF)
Posted 05/06/2011
on:- In: Kesehatan
- Komentar Dinonaktifkan pada Gagal Jantung /Congestive Heart Failure (CHF)
Gagal Jantung Adalah : Keadaan dimana jantung yang tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan.
Ada 2 tipe :
1. High-output failure : Penyebabnya karena hipertiroid, beri2, symptom
dan arteriovenous shunts. Tipe ini tidak effektif bila diobati dengan
glikosida jantung.
2. Low-output insolvency : Penyebabnya MCI, HT, Thrombosis arteria disease
Tanda2 hemodinamik akibat penyakit gagal jantung (CHF)
1. Cardiac outturn subnormal , penurunan toleransi thdp use, tachycardia, udema
paru dan cardiomegali
2. Reflexes neurohumoral , tachycardia, respon simpatetik meningkat, renin
meningkat
3. Terjadinya myocardial hypertrophy , cardiac execution berupa dilatasi
ventricular shg frekuensi menurun
4. Udema
Faktor2 yang mempengaruhi cardiac show :
1. Higher preload : disebabkan oleh peningkatan vol darah dan venous flavour
2. Higher afterload : disebabkan oleh HT dan peningkatan arterial modulate
3. Lessen contractility : disebabkan oleh keadaan inotropik yang menurun
4. Higher heart range : disebabkan oleh involuntary tachycardia
Udema paru atau bagian perifer tubuh lainnya mrpkn akibat iranian
penurunan cardiac turnout dengan 2 mekanisme :
1. Penurunan cardiac signal -> menganggu venous pay -> peningkatan tekanan
hidrostatik kapiler.
2. Penurunan cardiac signal -> penurunan fungsi ginjal -> mengaktifasi Sistem
Renin Angiotonin Aldosteron Sirculation -> peningkatan aldosteron ->
peningkatan Na++ dan retensi cairan.
Gejala-gejala :
1. Udema pd kaki, hepatomegali, asites (pd gagal jtg kanan)
2. Udema paru, sesak nafas, dyspnoe, sianosis, cepat lelah (pd gagal jtg kiri)
Gejala ini timbul krn gangguan frekuensi jantung berupa :
Penurunan kontraktilitas miokard krn kebutuhan metabolisme tubuh yang tidak
memadai shg terjadi bendungan sirkulasi dengan segala konsekuensinya
Penyebab :
1. Hipertensi berat 4. PPOK 7. Sirosis
2. Anaemia berat 5. Gagal ginjal
3. Kelainan katup jtg 6. Stricture aorta
Prinsip Terapi :
1. Memperbaiki kontraktilitas miokard dg obat-obat yg bersifat meningkatkan
efek inotropik +
2. Mengurangi beban pengisian ventrikel (Mengurangi pre-load) dgn obat-obat
diuretik
3. Menurunkan tahanan perifer ( Mengurangi after concern) dgn vasodilator
4. Mengurangi beban kerja jtg
5. Memperbaiki kelainan irama jtg dgn antiarythmia
Apa yg terjadi bila ada peningkatan kontraktilitas?
1. Penurunan volume ventrikel
2. Penurunan tekanan vena
3. HR jadi modal
4. Periode diastole lbh panjang
5. Aliran darah ke jantung dan ginjal diperbaiki
6. Diuresis
7. Udema hilang
Obat2 yg bersifat meningkatkan efek inotropik +
1. Glikosida jtg :
Digitalin folium, digoksin, digitoksin, strofantin, quaibain, skillarine
2. Turunan Bipiridin (bloker PDE3) :
Amrinon, Milrinon
3. Agonis adrenergik beta-1 :
Dopamin, dobutamin
4. Turunan Xanthine : Teofilin, aminofilin
Obat2 yg mengurangi pre concern (Diuretik)
1. Intertwine diuretik : Furosemid, Hidro Chloro Thiazid (HCT) pd CHF akut
2. Metal sparing : Spirinolakton, triamteren, amilorid pd CHF kronik
Tone : Pemakaian obat-obat ini hrs dgn pemantauan kadar elektrolit dan EKG
Sumber : http://uculan.blogspot.com/2011/01/congestive-heart-failure-chf-gagal.html