Tim SAR Indonesia dibantu Tim SAR Rusia Centrospas
Posted 15/05/2012
on:Sudah enam hari berlalu kejadian jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Bogor Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat serta puing-puing pesawatnya.
Tim SAR dan relawan berjuang dengan sepenuh kemampuan untuk mengevakuasi para korban. Namun sampai hari ini belum berhasil secara maksimal. Belum semua korban ditemukan, serta pencarian black box (kotak hitam ) juga terus dilakukan. Kotak hitam inilah yang sangat dicari, karena dari informasi dikotak inilah diharapkan penyebab kecelakaan SSJ 100 bisa diketahui.
Tim SAR Indonesia dibantu Tim SAR Rusia yang dikenal sebagai regu Centrospas. Kelompok ini merupakan tim penolong korban bencana yang disebut-sebut salah satu terbaik di dunia. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin mengirim bantuan tenaga evakuasi, mendampingi rombongan penyelidik sebab kecelakaan. Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana Rusia, Irina Andrianova, menyatakan selain Centrospas, Rusia juga mengutus tenaga medis dan psikolog. “Total rombongan kami yang dikirim ke Indonesia berjumlah 42 orang.
Tim SAR Rusia mengakui medan evakuasi korban manusia dan reruntuhan pesawat terbang Sukhoi Superjet 100 di punggungan Gunung Salak, Kabupaten Bogor, berat. Inilah beratnya medan Gunung Salak, Tim SAR Rusia yang dikatakan sudah menduniapun tidak mampu menaklukkan Gunung Salak.
Tim SAR Rusia bisa merasa lebih hebat dan mampu, inilah yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sesama Tim SAR Indonesia dan Rusia. Tentu Tim SAR Indonesia terutama anggota TNI/Polri/relawan akal lebih mampu menghadapi medan di Indonesia dari pada Tim Rusia. Tim Rusia ternyata tidak sanggup bertahan di kondisi Gunung Salak, sehingga harus turun.Mereka adalah tim Rusia bernama Alexi (29) dan Alexandra (32).
Mereka mengaku membawa beban cukup berat sehingga tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Kedua anggota itu membawa beban cukup berat, satu orang membawa alat komunikasi yang beratnya kurang lebih 45 kilogram.
Tim SAR harus bermalam bergelantungan di pohon dengan tali bagaikan kelelawar agar tidak jatuh, cuaca dingin yang menggigit menemani Tim SAR.
Kepada masyarakat diharapkan bantuan doanya semoga Tim SAR bisa lebih kuat melaksanakan tugasnya. Dapat mengevakuasi korban hingga tuntas, serta keluarga korban untuk bersabar serta tabah. Yang utama mohon tim SAR didoakan selamat, sehat, bisa bekerja dengan maksimal. Kepada para keluarga korban mohon dimaklumi, pada Tim SAR dan relawan serta semua jajaran, karena kondisi medan yang sangat berat, agar tetap bersabar.